Saat ini berkembang sekali beragam alat praktikum, khususnya pada SMK Teknik Kendaraan Ringan dan Teknik Sepeda Motor. Dahulu sebelum trainer ini “ngetren” suatu hal yang luar biasa untuk bisa membuat sendiri trainer otomotif. Pada mulannya VEDC malang, disusul Raswa, dan beberapa perusahaan pembuat trainer. Di saat ini sudah banyak guru-guru yang bisa sendiri membuat trainer, bahkan home industri, mengingat komponen trainer dan engine saat ini mulai mudah di dapatkan.

Masalah yang muncul adalah bisa digunakan atau sebaliknya trainer tersebut?, sering terjadi membuat trainer asal-asalan, yang penting mesin hidup, type engine dan ECU berbeda. Berikut beberapa tips memilih engine trainer untuk otomotif :

  1. Pelajari dahulu engine trainer yang akan dipilih.
  2. Cari tahu speknya.
  3. Sistem kerja.
  4. Type ECU yang digunakan (Perhatikan betul, apakah mesin type ini ada di Indonesia, atau exs singapura.)

Bukannya tidak bisa digunakan, tetapi terkadang dari pembuat tidak memperhatikan kesesuaiaan komponen satu dengan yang lain. Cobalah dengan scan, apakah mobil ini sekedar bunyi atau bekerja dengan normal. apakah semua sensor terdeteksi dengan baik atau tidak. Kadang ada sesnsor yang dihilangkan. Ketidak lengkapan komponen akan sangat menyulitkan dalam belajar. Hanya tips sederhana saja… semoga bermanfaat.

Pengirim : Lilik Suhariyono (Guru SMKN 1 Mlarak)