Ayo, Selamatkan Bumi dari Sampah Plastik. Hampir semua orang diseluruh dunia ini tahu bahwa plastik merupakan benda yang sangat sulit hancur dan diuraikan secara alami serta limbahnya sangat merusak lingkungan. Kantong plastik biasa membutuhkan waktu puluhan bahkan ratusan tahun untuk terurai sempurna. Botol plastik lebih lama lagi, karena botol plastik memiliki kandungan polimer yang lebih kompleks dan lebih tebal. Sedangkan sterofoam biasa yang sering digunakan di Indonesia, membutuhkan waktu setidaknya 500 hingga 1000 tahun untuk bisa hancur secara sempurna. Hal tersebut bisa terjadi jika semua benda-benda tersebut berada di alam terbuka. Jika benda-benda tersebut berada di lingkungan yang mendukung untuk bertahan lebih lama maka akan butuh waktu lebih lama lagi bagi benda-benda tersebut untuk bisa hancur secara sempurna.
Dalam satu tahun, 1 triliun kantong plastik digunakan oleh dunia. Setiap orang menggunakan sekitar 150 sampai 200 kantong plastik tiap tahun. Ini berarti setiap satu menitnya 2 juta kantong plastik yang dibuang. Kantong plastik terbuat dari polyethene (PE), suatu bahan thermoplastic yang lebih dari 60 juta ton bahan ini diproduksi setiap tahun di seluruh dunia terutama menjadi kantong plastik. Untuk memproduksi 1 ton plastik diperlukan 11 barel minyak mentah (BBM).
Mengapa Harus Kantong Plastik ?
Kantong plastik tergolong “barang sekali pakai” sehingga memperbanyak sampah. Kalau kita belanja bulanan di supermarket, sekali belanja kita akan memakai paling tidak 4 kantong plastik dalam berbagai ukuran. Jakarta menghasilkan sekitar 6000 ton sampah setiap hari, yang lebih dari setengahnya adalah sampak non-organik terutama plastik dan kertas. Sampah kantong plastik yang dibuang di Jakarta dapat menutupi 2600 lapangan sepakbola. Kantong plastik baru bisa terurai sempurna di alam dalam waktu 500 – 1000 tahun, sehingga jika tercecer di tanah akan merusak lingkungan, menghambat peresapan air, menyebabkan banjir, dan merusak kesuburan tanah.
Pemerintah Bangladesh melarang kantong plastik karena dianggap sebagai penyebab banjir di musim hujan. Sekitar 3% plastik di dunia berakhir sebagai sampah yang terapung-apung di permukaan air, termasuk di laut yang menyebabkan kematian banyak ikan paus dan penyu karena sampah plastik tersangkut di pencernaan mereka. Hanya 1% kantong plastik bekas yang dapat didaur ulang, terutama karena sulitnya memilah berbagai jenis plastik yang digunakan dan tak sebandingnya biaya daur ulang dengan harga jualnya, sehingga hampir semua kantong plastik menjadi sampah.
Pemulung saja tidak ingin mengambil sampah kantong plastik! Untuk memproduksi plastik, setiap tahunnya diperlukan 12 juta barel minyak yang menghasilkan emisi gas rumah kaca cukup besar, ditambah lagi sekarang terjadi krisis minyak yang mengakibatkan melambungnya harga BBM.
Untuk itu, sudah saatnya, Mulai Sekarang kita harus mengurangi atau bahkan kalau bisa berusaha sekuat tenaga untuk sama-sekali tidak menggunakan Kantong Plastik Baru terutama saat belanja. Berikut ini beberapa Tips yang dapat kita lakukan untuk Mengurangi pemakaian Kantong Plastik Baru :
- Sebarkan informasi tentang bahaya pencemaran lingkungan akibat Kantong Plastik.
- Siapkan Tas belanja khusus yang bisa dipakai berulang-ulang (Reusable Bag) yang terbuat dari bahan kain atau yang ramah lingkungan.
- Tolak pemberian kantong plastik dari tempat belanja saat belanja barang dengan jumlah kecil yang dapat dimasukkan saku celana atau saku baju.
- Hindari penggunaan Kantong Plastik saat belanja bulanan di Mall atau Super Market dan gantilah dengan Kardus atau Bawa sendiri Tas Belanja berbahan Kain.
- Hindari pembelian Produk Sekali Pakai yang terbuat dari Plastik seperti, Botol Shampoo, Pisau Cukur, Sarung Tangan, dan lainnya yang terbuat dari Plastik.
- Bawalah Air Minum sendiri dan hindari membeli berkali-kali minuman kemasan yang berwadah kemasan dari Plastik.
- Hindarkan pemakaian Kantong Plastik khusus untuk Sampah. Gunakan saja kantong plastik sisa bekas yang sudah ada di rumah.
- Ajarkan dan Sadarkan kepada anak-anak kita untuk menghindari atau mengurangi pemakaian Kantong Plastik Baru.
Dengan menghindari/mengurangi penggunaan Kantong Plastik Baru, mudah-mudahan kita akan berkontribusi dalam pelestarian lingkungan. Kita Bisa jika Kita Mau dan Peduli.
sumber : dari berbagai sumber