Konsep pendidikan keluarga di Indonesia baru diterapkan pada 2015 lalu dengan dibentuknya Direktorat Pembinaan Pendidikan Keluarga di bawah naungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Agar konsep pendidikan keluarga ini dapat berjalan dengan baik, maka perlu dibangun sinergisitas trisentra pendidikan, yakni di sekolah, keluarga dan masyarakat sebagai suatu ekosistem pendidikan. Munculnya konsep pendidikan keluarga ini merupakan respons atas arus globalisasi. Hal ini terutama atas derasnya arus informasi yang menembus batas ruang dan waktu.

Untuk mendukung program yang dicanangkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tersebut, SMK Negeri 1 Mlarak melaksanakan Kelas Parenting berupa Sosialisasi Pendidikan Keluarga dengan mengambil tema “Pengasuhan Positif dan Mendidik Anak di Era Digital”. Bertempat di halaman sekolah, Senin (23 September 2019). Sosialisasi ini dihadiri oleh wali murid dan siswa. Sosialisasi kali ini menghadirkan seorang motivator yang cukup kompeten, beliau adalah Barokatin Munjiati, S.Pd., sebagai nara sumber dalam kegiatan Sosialisasi dan Parenting dengan tema di atas. Dalam acara tersebut para wali murid mendapatkan pengarahan tentang cara membimbing dan mengasuh anak di era digital.

Seperti yang disampaikan oleh Farida Hanim Handayani, S.Pd., M.Pd. selaku kepala sekolah, “bahwa tujuan dari Pendidikan Keluarga ini adalah untuk menyelaraskan antara sekolah, keluarga, dan masyarakat dalam membimbing anak. Dimana kegiatan tersebut akan digelar dalam empat bidang. Pertama parenting. Melalui parenting atau kelas orang tua ini akan diberi pengetahuan bagaimana pola pengasuhan positif dan mendidik anak di era digital. Kedua kelas inspiratif. Berbagai elemen, baik orang tua, komite ataupun alumni bisa menjadi narasumber inspirasi. Ketiga kelas orang tua dan wali murid. Diharapkan akan ada intraksi intensif antara wali kelas dan orang tua, tidak sekedar mengambil raport saja. Keempat pentas seni. Pada bidang ini, dimungkinkan orang tua tidak hanya bisa memberikan motivasi dan dorongan saja, malainkan bahkan juga boleh tampil. Penerapan sekolah berbasis pendidikan keluarga menjadi jembatan penting antara sekolah dengan orang tua dalam menunjang, mendidik, dan mensukseskan anak menuju masa depan yang lebih baik”.

Program pendidikan keluarga ini didukung penuh oleh Ketua Komite SMKN 1 Mlarak. Menurut beliau, “meskipun anak sudah mendapatkan pendidikan di sekolah tetapi pendidikan keluargalah yang paling utama untuk membentuk karakter anak menjadi lebih baik”.